PETA
PENDIDIKAN PAUL ERNEST
REFLEKSI
KULIAH : FILSAFAT
ILMU
DOSEN : BP.
PROF. DR MARSIGIT, M.A.
HARI / TGL : SELASA /20 NOPEMBER 2012
Pada zaman Yunani Kuno, manusia hidup
dengan tradisi yang diwarnai dengan mitos-mitos. Mitos adalah
melakukan sesuatu tetapi kita tidak mengerti alasan mengapa kita melakukannya
Pada masa anak-anak mitos merupakan setengah dari dunianya. Sebuah Mitos tidak selalu berarti negatif. Bagi masyarakat daerah-daerah tertentu di
Indonesia terutama daerah Jawa dan Jogja, mitos masih sangat berlaku dan di
dalamnya memuat unsur-unsur magis atau mistik. Mitos dalam
beberapa hal menciptakan budaya peka rasa, sensitif, rasa saling menghargai dan
menghormati. Pada perkembangan budaya
Yunani Kuno, orang-orang Yunani mencoba
untuk mematahkan mitos-mitos dan mereka mulai memikirkan segala sesuatu yang
ada di sekitarnya; segala yang ada di luar dirinya yang dikenal dengan filsafat
alam. .
Perkembangan berikutnya, manusia mulai
memikirkan mengenai apa itu adil, bijaksana, dan lain-lain. Filsafat kemudian
berkembang pada bidang-bidang kehidupan manusia, termasuk ketatanegaraan. Pada
abad I, gereja mendominasi pemikiran manusia dan menyatakan diri sebagai
penegak kebenaran dan ilmu, dan terus
berlanjut hingga abad XIV. Gereja berkeyakinan
bahwa bumi merupakan pusat tata surya (Geosentris). Di sisi lain muncul Agama
Islam di Timur Tengah pada abad V atau VI. Dominasi gereja mulai digoyahkan
dengan adanya revolusi Copernicus. Copernicus menyatakan bahwa matahari adalah
pusat tata surya. Pernyataan ini tentu saja menentang ajaran gereja dan pada
akhirnya menimbulkan korban.
Pergolakan yang terjadi di akhir zaman
kegelapan telah memberikan kebebasan untuk berpikir tidak hanya dalam bentuk
normatif tetapi juga dalam bentuk material. Pada zaman modern, manusia dapat
berpikir lebih terbuka sehingga menghasilkan berbagai penemuan-penemuan yang
dapat dieksploitasi untuk kepentingan hidup mereka.. Penemuan penting dalam
kehidupan manusia adalah ditemukannya mesin uap dan berkembanglah era
industrialisasi di Eropa.
Perkembangan industri memunculkan kapitalisme
sebagai sang pemegang kekuasaan (power now). Empat sifat / pilar yang melekat pada era Power Now adalah
kapitalis, utilitarian, pragmatis dan berakibat hedonism. Teknologi, ekonomi
dan politik menjadi unsur yang tidak bisa dilepaskan dari kapitalisme.
Perkembangan dunia juga memunculkan
perubahan dalam filsafat pendidikan Paul
Ernest membuat peta pendidikan secara
umum menjadi 5 dunia pendidikan yaitu:
1.
Dunia pendidikan kaum industrialis/teknologi. Dalam hal ini pendidikan hanya bertumpu pada
keuntungan yang terlihat nyata dan dikerahkan untuk kepentingan industry. Kurikulum yang dikembangkan di pendidikan
dasar hanya mengutamakan baca, tulis, hitung dan menganggap seni tidak penting. Pendidikan hanya dipandang sebagai body of
knowledge dan hasil pendidikan diukur melalui ujian nasional. Dunia pendidikan kaum industrialis banyak
mereduksi mereduksi banyak kebutuhan anak didik dan intuisi tidak dikembangkan.
2.
Dunia pendidikan kaum Konservatif kerajaan/feodal yang ingin
mempertahankan dan mewariskan nilai-nilai lama.
3.
Dunia pendidikan kaum old humanis yang berpusat pada diri
manusia dan aspek spiritual dinihilkan (tidak mengakui keberadaan Tuhan)
4.
Dunia pendidikan kaum progresif yang berorientasi kepada
siswa, hasil pendidikan diperoleh melalui portofolio.
5. Dunia pendidikan
kaum socio-constructivist berorientasi kepada sosial dan diri siswa. Pendidikan
harus mendorong konstruksi pengetahuan malalui keterlibatan aktif dan interaksi
siswa. Hasil pendidikan diperoleh melalui portofolio.
Pendidikan di dunia
dan diIndonesia sangat dipengaruhi oleh 5 ideologi pendidikan yang di kemukakan
oleh Paul Ernest tersebut. Pendidikan
sebaiknya berpusat pada siswa dan bersifat konstruktivisme dan sangat penting
bagi kita untuk selalu menumbuhkan intuisi dalam diri kita dan juga dalam diri
anak didik kita.
Pertanyaan: Apa makna dari Referensi Hakekat Berpikir?