Pages

Sabtu, 13 Oktober 2012


DETERMINISM

                                                                    REFLEKSI      
KULIAH II    :           FILSAFAT ILMU
DOSEN          :           BP. DR MARSIGIT, M.A.
HARI / TGL   :           SELASA /2 OKTOBER 2012


Determinisme berasal dari kata to determin.  To determin adalah menjatuhkan sifat atau memberlakukan sifat pada orang lain atau menjatuhkan sifat pada obyek lain.  Contoh daun jatuh dan menutupi tanah.  Maka  daun telah berlaku determin terhadap tanah sehingga tanah tertutup sifat-sifat oleh daun dan yang tampak sifat-sifat daun.
Dalam perkuliahan Dosen tidak boleh menutup mahasiswa dengan bayang-bayangnya.  Hal ini menyebabkan dosen menjadi repot tidak bisa mengurus semua mahasiswanya.  Pada saat kami mendapatkan kuliah filsafat maka   kami harus membangun filsafat kami sendiri, kami harus menemukan filsafat kami sendiri,  dosen hanya memfasilitasi. 
Bahayanya orang yang determin adalah jika merugikan orang lain.  Kecil merugikan, besar bisa membunuh.  Akan sangat berbahaya jika orang tersebut tidak menyadarinya dan sangat berbahaya jika orang tersebut menikmati kegiatannya menutupi sifat orang lain.  Perilaku determine banyak dilakukan.  Orang suka dan hobi menutupi orang lain.  Terutama orang yang berkuasa menjatuhkan sifat kepada orang yang dikuasainya.  Contohnya orang tua kepada anak, kakak kepada adik, guru kepada murid, dan lain-lain.  
Perilaku determin banyak dilakukan oleh guru, disadari atau tidak disadari, ataupun sengaja atau tidak disengaja karena guru suka menutupi sifat muridnya. Beberapa contoh sikap determin guru:  Guru mengatakan murid malas, padahal murid belum tentu malas, mengatakan murid bodoh, padahal murid belum tentu bodoh, guru bicara sementara murid hanya mendengar, murid melihat guru bekerja sehingga yang beraktifitas adalah guru bukan murid, guru hanya selalu bertanya dan murid menjawab dan murid tidak mendapat kesempatan untuk bertanya,
Guru dapat mengurangi perilaku determin dengan memberikan kesempatan kepada murid untuk menunjukkan potensinya.  Guru hanya sebagai fasilitator, menyediakan LKS, memberi kesempatan kepada murid untuk beraktifitas, bertanya  berdiskusi dan mendapatkan ilmunya sendiri.
Jika guru memberikan kesempatan kepada murid dan murid tidak menyadarinya maka guru harus menjelaskan agar murid menyadari.  Guru harus melakukan komunikasi sehingga komunikasi merupakan hal yang sangat penting.  Antara guru dan siswa harus  mau saling terjemah dan menterjemahkan.

PERTANYAAN:
1.      Saya masih bingung dengan Elegi Pengembaraan Orang Tua Berambut Putih.  Apa esensi dari pemikiran masing-masing filsuf yang tercantum di eligi itu? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar